Jumat, 19 April 2013

Tugas 2 Kesehatan mental


Nama   : Irene Wulan Juita
NPM   : 13511677
Kelas   : 2PA06

1. .Teori Kepribadian Psikoanalisis Carl Gustav Jung

CARL GUSTAV JUNG (1875-1959 )

  • Lahir 26 Juli 1875 di Kesswyl ( Switzerland)
  • Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Basle tahun 1900
  • Tahun 1913 berhenti menjadi dosen mengkhususkan diri dalam riset
  • Sejak 1906 mulai surat-menyurat dengan Freud di Wina
  • Tahun 1907 bertemu mendirikan perkumpulan Freud
  • ( Freud Gesslchaft ) di zurich
  • Tahun 1908 Jung mengorganisir Kongres Internasional Psikoanalisa pertama di Salzburg
  • Tahun 1911 dengan dukungan freud menjadi Ketua I dari Persatuan Psikoanalisa Internasional
  • Wafat tanggal 6 juni 1961
KEPRIBADIAN
  • Kepribadian : Personality (Latin ; persona yang berarti topeng, wajah yang dipakai untuk menghadapi publik
  • Personality : sikap, tingkah laku, ciri-ciri yang menonjol pada sosok individu yang terbentuk dari gambaran sosial tertentu yang ia terima dari kelompok atau masyarakatnya
Karakter ; Sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain
Latar belakang keluarga, keadaan fisik-psikis, pengalaman hidup, latar budaya akan membentuk seluruh potensi individu bekerja secara organik dan integratif, melainkan sifat dan prilaku yang unik
TEORI PSIKOANALISA JUNG
  • Kepribadian terdiri dari kesadaran, ketidaksadaran dan kesadaran kolektif
  • Kesadaran muncul pada awal kehidupan bagian terpentingnya adalah Ego, yakni menentukan persepsi, fikiran, perasaan dan ingatan
  • Ketidaksadaran merupakan pengalaman yang ditekan, dilupakan, dan yang sadar menimbulkan kesan sadar
  • Kesadaran kolektif merupakan kepribadian yang dipengaruhi peristiwa-peristiwa yang dialami oleh nenek moyangnya
TIPOLOGI JUNG
Usaha untuk menggolong-golongkan orang berdasarkan tipe kepribadiannya
Tipologi Jung terdiri dari sikap hidup (attitude type) dan fungsi psikis (functional type)
Menurut attitude dibagi menjadi tipe introvert (tertutup), tipe ekstrovert (terbuka) dan tipe ambivert (gabungan dari kedua sifat)
  • Menurut functionalnya : rational type dalam berfikir dan irrational type
  • Rational type : thinking type (berdasarkan fikiran) dan feeling type (lebih mengedepankan perasaan atau emosi)
  • Irrational type : sensation trype (menggunakan penginderaan dan intuition type (menggunakan intuisinya)
ENERGI MENURUT JUNG
  • Energi tampak dari kekuatan semangat, kemauan, dan keinginan serta berbagai proses mengamati, berfikir, dan memperhatikan Energi untuk tujuan memelihara kehipduan dan pengembangan aktivitas kultural dan spiritual
  • Tujuan penggunaan energi diraih melalui progresi (progression) dan gerak regresi (regression)
Progresi (gerak maju) : keberhasilan ego sadar menyesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan tak sadar memuaskan, energi akan bergerak maju dimana kekuatan yang saling bertentangan disatukan dalam alur yang harmonis
Regresi (gerak mundur) : energi psikis akibat frustasi sehingga energi tersebut dipakai dalam proses tak sadar
Gerakan energi lain : sublimasi (mengubah tujuan instingftif yang tidak dapat diterima dengan tujuan yang dapat diterima lingkungan. Represi (menekan insting yang tidak mendapat penyaluran rasional di lingkungan, tanpa mengganggu ego
MASA PERKEMBANGAN MENURUT JUNG
  • Masa anak (anak hidup dalam atmosfer jiwa yang tertutup yang diberikan oleh orang tuanya dan kehidupan psikisnya diatur oleh insting)
  • Masa remaja dan dewasa awal (berjuang untuk mandiri secara fisik dan psikis dari orang tuanya)
  • Usia pertengahan (sudah berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan)
  • Usia tua (mirip dengan usia anak, fungsi jiwa sebagian besar bekerja di tak sadar)
TAHAPAN TERAPI MENURUT JUNG
  • Konfesi (pengakuan)
  • Eludikasi (pencerahan)
  • Edukasi (pendidikan)
  • Transformasi (perubahan)
2.      TEORI BELAJAR MENURUT SKINNER

Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku.

Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner
1.   Sejarah teori Kondisioning Operan menurut B.F. Skinner
      Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada waktu                  keluarnya teori S-R. Pada waktu keluarnya teori-teori S-R. pada waktu itu model kondisian klasik dari Pavlov telah memberikan pengaruh yang kuat  pada pelaksanaan penelitian.
Skinner tidak sependapat dengan pandangan S-R dan penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungannya. Bukan begitu, banyak tingkah laku menghasilkan perubahan atau konsekuensi pada lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan organisme itu merespon nanti.
Asas-asas kondisioning operan adalah kelanjutan dari tradisi yang didirikan oleh John Watson. Artinya, agar psikologi bisa menjadi suatu ilmu, maka studi tingkah laku harus dijadikan fokus penelitian psikologi. Tidak seperti halnya teoritikus-teoritikus S-R lainnya, Skinner menghindari kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan kondisioning instrumental dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua jenis respon itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi yang bertanggung jawab atas munculnya respons atau tingkah laku operan.


2.    Kajian Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner 
Kondisian operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi. Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan). Ada 6 asumsi yang membentuk landasan untuk kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122). Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:
a.   Belajar itu adalah tingkah laku.
b.   Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan adanya  perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi lingkungan.
c.   Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya di devinisikan menurut fisiknya dan di observasi di bawah kondisi-kondisi yang di control secara seksama.
d.    Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat di terima tentang penyebab terjadinya tingkah laku.
Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).Penguatan dan Hukuman. Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Menurut Skinner penguatan berarti memperkuat, penguatan dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a.    Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).
b.    Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).
Satu  cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah mengacaukan penguatan negatif dengan hukuman. Agar istilah ini tidak rancu, ingat bahwa penguatan negatif meningkatkan probabilitas terjadinya suatu prilaku, sedangkan hukuman menurunkan probabilitas terjadinya perilaku.
Contoh dari konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman (J.W Santrock, 274).
A. Penguatan positif                    
Perilaku Murid mengajukan pertanyaan yang bagus    Konsekuensi
Guru menguji murid  Prilaku kedepan Murid mengajukan lebih banyak pertanyaan
B. Penguatan negatif
Perilaku Murid menyerahkan PR tepat waktu    Konsekuensi
Guru berhenti menegur murid    Prilaku kedepan
Murid makin sering menyerahkan PR tepat waktu
C. Hukuman  
Perilaku Murid menyela guru    Konsekuensi
Guru mengajar murid langsung    Prilaku kedepan
Murid berhenti menyela guru
Ingat bahwa penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua bentuk itu, konsekuensi meningkatkan prilaku. Dalam hukuman, perilakunya berkurang.
Skinner menghasilkan suatu sistem ringkas yang dapat diterapkan pada dinamika perubahan tingkah laku baik di laboratorium maupun di dalam kelas. Belajar, yang digambarkan oleh makin tingginya angka keseringan respons, diberikan sebagai fungsi urutan ketiga unsure (SD)-(R)-(R Reinsf). Skinner menyebutkan praktek khas menempatkan binatang percobaan dalam “kontigensi terminal”. Maksudnya, binatang itu harus berusaha penuh resiko, berhasil atau gagal, dalam mencari jalan lepas dari kurungan atau makanan. Bukannya demikian itu prosedur yang mengena ialah membentuk tingkah-laku binatang itu melalui urutan Sitimulus-respon-penguatan yang diatur secara seksama.
Skinner menggambarkan praktek “tugas dan ujian” sebagai suatu contoh menempatkan pelajar yang manusia itu dalam kontigensi terminal juga. Skinner menyarankan penerapan cara pemberian penguatan komponen tingkah laku seperti menunjukkan perhatian pada stimulus dan melakukan studi yang cocok terhadap tingkah laku. Hukuman harus dihindari karena adanya hasil sampingan yang bersifat emosional dan tidak menjamin timbulnya tingkah laku positif yang diinginkan. Analisa yang dilakukan Skinner tersebut diatas meliputi peran penguat berkondisi dan alami, penguat positif dan negative, dan penguat umum.
Dengan demikian beberapa prinsip belajar yang dikembangkan oleh Skinner antara lain:
a.   Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.
b.   Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
c.   Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
d.   Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
e.   Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
f.   Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya. Hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforce.
g.   Dalam pembelajaran, digunakan shaping.
Disamping itu pula dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
a.   Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
b.   Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning  itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

3.    Aplikasi Skinner terhadap pembelajaran.
Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.   Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
b.   Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat.
c.   Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sistem modul.
d.   Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
e.   Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
f.   Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
g.   Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak menghukum.
h.  Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
i.   Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
j.   Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan.
k.   Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan pembentukan (shaping).
l.   Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
m.  Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
n.   Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.


4.   Analisa Perilaku terapan dalam pendidikan
Analisis Perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan yaitu
1)   Meningkatkan perilaku yang diharapkan
Ada lima strategi pengkondisian operan dapat dipakai untuk meningkatkan perilaku anak yang diharapkan yaitu:
a)   Memilih Penguatan yang efektif
Tidak semua penguatan akan sama efeknya bagi anak. Analisis perilaku terapan menganjurkan agar guru mencari tahu penguat apa yang paling baik untuk anak, yakni mengindividualisasikan penggunaan penguat tertentu. Untuk mencari penguatan yang efektif bagi seorang anak, disarankan untuk meneliti apa yang memotivasi anak dimasa lalu, apa yang dilakukan murid tapi tidak mudah diperolehnya, dan persepsi anak terhadap manfaat dan nilai penguatan. Penguatan alamiah seperti pujian lebih dianjurkan ketimbang penguat imbalan materi, seperti permen, mainan dan uang. 
b)   Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu
Agar penguatan dapat efektif, guru harus memberikan hanya setelah murid melakukan perilaku tertentu. Analisis perilaku terapan seringkali menganjurkan agar guru membuat pernyataan “jika…maka”. penguatan akan lebih efektif jika diberikan tepat pada waktunya, sesegera mungkin setelah murid menjalankan tindakan yang diharapkan. Ini akan membantu anak melihat hubungan kontingensi antar-imbalan dan perilaku mereka. Jika anak menyelesaikan perilaku sasaran (seperti mengerjakan sepuluh soal matematika) tapi guru tidak memberikan waktu bermain pada anak, maka anak itu mungkin akan kesulitan membuat hubungan kontingensi. 
c)   Memilih jadwal penguatan terbaik
Menyusun jadwal penguatan menentukan kapan suatu respons akan diperkuat. Empat jadwal penguatan utama adalah
1)   Jadwal rasio tetap: suatu perilaku diperkuat setelah sejumlah respon.
2)   Jadwal rasio variabel : suatu perilaku diperkuat setelah terjadi sejumlah respon, akan tetapi tidak berdasarkan basis yang dapat diperidiksi.
3)  Jadwal interval - tetap : respons tepat pertama setelah beberapa waktu akan diperkuat.
4)   Jadwal interval - variabel : suatu respons diperkuat setelah sejumlah variabel waktu berlalu. 
d)   Menggunakan Perjanjian. Perjanjian (contracting)
Adalah menempatkan kontigensi penguatan dalam tulisan. Jika muncul problem dan anak tidak bertindak sesuai harapan, guru dapat merujuk anak pada perjanjian yang mereka sepakati. Analisis perilaku terapan menyatakan bahwa perjanjian kelas harus berisi masukan dari guru dan murid. Kontrak kelas mengandung pernyataan “jika… maka” dan di tandatangani oleh guru dan murid, dan kemudian diberi tanggal.
e)   Menggunakan penguatan negatif secara efektif 
Dalam penguatan negatif, frekuensi respons meningkat karena respon tersebut menghilangkan stimulus yang dihindari.seorang guru mengatakan”Pepeng, kamu harus menyelesaikan PR mu dulu diluar kelas sebelum kamu boleh masuk kelas ikut pembelajaran” ini berarti seorang guru menggunakan penguatan negatif.

2)   Menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukkan (shaping). 
Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum respons dan meningkatkan kemungkinan respon tersebut akan terjadi. Shapping (pembentukan) adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku sasaran.
3)   Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
Ketika guru ingin mengurangi perilaku yang tidak diharapkan (seperti mengejek, mengganggu diskusi kelas, atau sok pintar) yang harus dilakukan berdasarkan analisis perilaku terapan adalah
a)   Menggunakan Penguatan Diferensial.
b)   Menghentikan penguatan (pelenyapan)
c)   Menghilangkan stimuli yang diinginkan.
d)   Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)
5.   Kelebihan dan kekurangan Menurut B.F. Skinner
a.   Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.
b.    Kekurangan 
Beberapa kelemahan  dari teori ini berdasarkan analisa teknologi (Margaret E. B. G. 1994) adalah bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa lengkap; analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan teknologis, (ii) keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai ukuran peluang kejadian. Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.
Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa.

TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER

A.    Bentuk Teori Skinner
B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise).
Manajemen kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk memodifikasi perilaku (behavior modification) antara lain dengan penguatan (reinforcement) yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan pada perilaku yang tidak tepat.
Operant Concitioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.
Perilaku operan adalah perilaku yang dipancarkan secara spontan dan bebas berbeda dengan perilaku responden dalam pengkondisian Pavlov yang muncul karena adanya stimulus tertentu. Contoh perilaku operan yang mengalami penguatan adalah: anak kecil yang tersenyum mendapat permen oleh orang dewasa yang gemas melihatnya, maka anak tersebut cenderung mengulangi perbuatannya yang semula tidak disengaja atau tanpa maksud tersebut. Tersenyum adalah perilaku operan dan permen adalah penguat positifnya.
Skinner membuat eksperimen sebagai berikut: dalam laboratorium, Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “Skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol, alat memberi makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat dialiri listrik.
Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana-kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shaping.
Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulu-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. 
Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu penguatan positif. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).
 Beberapa prinsip belajar Skinner antara lain:
1.    Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.
2.    Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
3.    Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
4.    Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
5.    Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
6.    Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya. Hadiah diberikan dengan   digunakannya jadwal variable rasio reinforcer.
7.    Dalam pembelajaran, digunakan shaping.
 
B.    Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelajaran
1.    Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
2.    Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat.
3.    Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
4.    Materi pelajaran digunakan sistem modul.
5.    Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
6.    Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
7.    Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
8.    Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak menghukum.
9.    Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
10.    Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu).
11.    Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan. 
12.    Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.
13.    Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
14.    Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.
15.    Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya    masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat   sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.
 
C.   Kelebihan dan Kekurangan Teori Skinner
1.   Kelebihan
      Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini    ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.
 
2.   Kekurangan 
     Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.
Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk pada siswa.
Selain itu kesalahan dalam reinforcement positif juga terjadi didalam situasi pendidikan seperti penggunaan rangking Juara di kelas yang mengharuskan anak menguasai semua mata pelajaran. Sebaliknya setiap anak diberi penguatan sesuai dengan kemampuan yang diperlihatkan sehingga dalam satu kelas terdapat banyak penghargaan sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan para siswa: misalnya penghargaan di bidang bahasa, matematika, fisika, menyanyi, menari atau olahraga.


3.  Tokoh Berdasarkan Teori Humanistik Abraham Maslow

Abraham Maslow adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian.Ia juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologi humanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia. 
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis/ dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan untuk dihargai
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Dalam hal ini saya akan membahas tokoh yang memiliki kesehatan mental yang baik berdasarkan teori humanistik. Tokoh tersebut dalah BJ Habibie. Saya mengagumi beliau karena beliau dapat mengaktualisasikan diri nya dengan baik dengan melalui tahap-tahap sebelumnya dan dikenal baik oleh banyak orang karena pernah menjabat sebagai Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7 dan prestasi-prestasinya yang membanggakan. Berikut akan saya jabarkan tahapan-tahapan yang dilalui BJ Habibie berdasarkan teori Maslow:
1. Kebutuhan fisiologis / dasar (basic needs)
Sebagai manusia biasa, Habibie juga memerlukan kebutuhan-kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis yang dapat terpenuhi yaitu seperti kebutuhan akan udara, makan, minum dan seksualitas. Kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang paling utama untuk dipenuhi. dan jika kebutuhan dasar sudah terpenuhi maka beliau akan mencari tahap berikutnya yaitu kebutuhan akan rasa aman.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram (safety needs)
Jenis kebutuhan yang kedua yaitu, kebutuhan akan rasa aman. Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya. Sebagai seorang yang penting pada saat itu, BJ Habibie berhak mendapatkan keamanan yang baik, beliau  memerlukan keamanan yang ekstra ketat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan/ ancaman dari lingkungan sekitar.

3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (belongingness and love needs)
Setelah kebutuhan pertama dan kedua telah terpenuhi, maka munculah kebutuhan yang ketiga yaitu kebutuhan akan dicintai dan disayangi. Pada tahun 1962, BJ Habibie menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari yang sangat setia mendampingi masa pemerintahannya. Dan hidup bahagia dengan dikaruniai 2 orang putra yang sangat menyayanginya. Ia juga memiliki hubungan yang baik dengan kerabat nya dan juga dicintai rakyat-rakyatnya karena sifatnya yang rendah hati.

4. Kebutuhan untuk dihargai ( esteem needs)
Ketika tiga kebutuhan diatas sudah cukup terpenuhi, maka akan munculah kebutuhan keempat yang merupakan kebutuhan penghargaan / kebutuhan untuk dihargai. Untuk mencapai apa yang ia citaka-citakan itu tidak mudah, harus melalui beberapa usaha yang cukup keras. Habibie pernah menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung(ITB), Selama menjadi mahasiswa, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah itu, beliau Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik.  Setelah perjalanan yang cukup panjang, beliau menjabat sebagai wakil presiden RI. Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech”pada masa itu menarik perhatian Pak Harto yang pada waktu itu menjabat sebagai presiden RI. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Dan akhirnya BJ Habibie pun diangkat menjadi seorang presiden RI pada tahun 1999.

5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri (self actualization)
 Masa kejayaan Bj Habibie pun tak berhenti dalam perannya sebagai presden RI saja. Iaberkembang terus dalam hidupnya maka untuk selanjutnya ia dapat meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization). Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm  atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang. Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman. BJ Habibie dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik, karena Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Tidak hanya itu, Habibie berhasil mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi dengan menciptakan sebuah pesawat terbang. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju.Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri.Selain itu,Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University. Dan dengan demikianlah ia telah sampai pada tahap yang terakhir tahap dimana beliau dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik.

Kamis, 11 April 2013

Tugas 1 Kesehatan Mental


Nama : Irene Wulan Juita
Npm :13511677
Kelas : 2PA06

1.    Penjelasan Tentang Konsep Kesehatan berdasarkan dimensinya?

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan.
  1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
  2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
  3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
  5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

pengertian kesehatan menurut who. Simak dibawah ini :
Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity

Menurut WHO, ada empat komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.

Menurut dimensinya:
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.[1] Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.[2] Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.[1].

Intelektual ialah orang yang menggunakan inteleknya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagak, atau menyoal dan menjawab soalan tentang berbagai-bagai idea. Secara amnya, terdapat tiga takrif moden untuk istilah "intelektual", iaitu:
  1. mereka yang amat terlibat dalam idea-idea dan buku-buku;
  2. mereka yang mempunyai kepakaran dalam budaya dan seni yang memberikan mereka kewibawaan kebudayaan, dan yang kemudian mempergunakan kewibawaan itu untuk bertutur tentang perkara-perkara lain di khalayak ramai. Golongan ini dipanggil sebagai "intelektual kebudayaan".
  3. dari segi Marxisme, mereka yang tergolong dalam kelas pensyarah, guru, peguam, wartawan, dan sebagainya.
kemampuan untuk mencapai prestasi yang di dalamnya berpikir memegang peranan. Prestasi itu dapat diberikan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pergaulan, sosial, tekhnis, perdagangan, pengaturan rumah tangga dan belajar di sekolah.

Sosial menurut Peter Herman adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan

Fisik dianggap sehat, bila secara fisiologi normal, tidak ada kecacatan, tidak memiliki suatu penyakit dan tidka mengalami suatu kekurangan apapun itu.
Dimensi spritual adalah kemampuan seseorang untuk segala hal yang berkaitan dengan Agama / kepercayaan, bagaimana dia menjalankan perintah  dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa. Seseorang dapat dikatakan sehat secara mental apabila dia secara spiritual baik, taat menjalankan perintah Tuhan dan  mampu mengekspresikan rasa syukur terhadap suatu nikmat pemberian Tuhan YME, maupun kemauan berserah diri kepada Tuhan jika sedang mengalami suatu permasalahan yang sekiranya dia sudah tidak sanggup lagi.
Ada pula dimensi lain yaitu Dimensi Mental. Mental itu sendiri merupakan wadah dari emosi dan spiritual, oleh sebab itulah apabila emosi dan spiritual seseorang itu baik, maka dapat dikatakan dia memiliki mental yang juga baik.

Kesimpulannya :
Setiap komponen diatas sangatlah berkaitan dan mengalami tumpang tindih dengan dimensi diatas karena faktor dalam komponen satu secara langsung memengaruhi faktor lain. Seseorang yang belajar mengontrol tingkat stress dari fisiknya diharapkan juga dapat menjaga stamina emosinya yang digunakan dalam menanggulangi krisis. Kesehatan prima mencakup semua aspek kerja dalam model. Identifikasi kesehatan dari berbagai dimensi merupakan hal penting dalam meningkatkan kesadaran kompleksitas konsep sehat.

2.    Teori perkembangan kepribadian menurut Erikson, Freud, dan Allport

Teori Perkembangan Psikososial Erikson
Erik Erikson (lahir di Frankfurt-am-Main, Jerman, 15 Juni 1902 – meninggal di Harwich, Cape Cod, Massachusetts, Amerika Serikat, 12 Mei 1994 pada umur 91 tahun) adalah seorang psikolog Jerman yang terkenal dengan teori tentang delapan tahap perkembangan pada manusia. 1

Teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia; satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. 
Erikson menggambarkan siklus kehidupan manusia itu sebagai suatu proses yang terdiri dari delapan fase dari bayi hingga lanjut usia. Berkembangnya manusia dari satu tahap ke tahap berikutnya ditentukan oleh keberhasilannya atau ketidakberhasilannya dalam menempuh tahap sebelumnya. Pembagian tahap-tahap ini berdasarkan periode tertentu dalam kehidupan manusia: bayi (0-1 tahun), balita (1-3 tahun), pra-sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-18 tahun), pemuda (usia 18-40 tahun), separuh baya (akhir 40-65 tahun), dan manula (usia 65-an dan seterusnya).
Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan yang pertama, karena teorinya sangat representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia. Kedua, menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap perkembangan dalam lingkaran kehidupan, dan yang ketiga/terakhir adalah menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/kemajuan dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan. Melalui teorinya Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson banyak digunakan untuk menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan, baik anak, dewasa, maupun lansia.

Developmental Stage
Crisis
Significant persons
Infancy (0-1 thn)
Trust vs Mistrust
Mother or mother substitute
Toddler (1-3 thn)
Autonomy vs Shame and Doubt
Parents
Early Childhood (3-6 thn)
Initiative vs Guilt
Entire Family
Middle Childhood (6-12 thn)
Industry vs Inferiority
School & neighborhood
Adolescence (12-18 thn)
Identity vs Identity Confusion
Peers,national leadership models
Young adulthood (18-40 thn)
Intimacy vs Isolation
Intimates, usually of opposite sex
Middle years (40-65 thn)
Generativity vs Stagnation
Expanded family, institutions
Later years (+65 thn)
Ego Integrity vs Despair
Those who promote sense of usefulness


Teori Kepribadian Psikoanalisis dari Freud
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.

1.  Id

Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.

2.   Ego

Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.

3.   Superego

Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Ada dua bagian superego:

Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.

Interaksi dari Id, Ego dan superego

Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.


Teori Kepribadian Allport

PSIKOLOGI INDIVIDU: ALLPORT
Teori
Satu hal yang memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan hidup biologis, yang Allport disebut sebagai fungsi oportunistik. Dia mencatat bahwa fungsi oportunistik dapat dicirikan sebagai reaktif, melewati berorientasi, dan, tentu saja, biologis.
Tapi Allport merasa bahwa fungsi oportunistik relatif penting untuk memahami perilaku manusia sebagian besar perilaku. Ia percaya, kebanyakan manusia, dimotivasi oleh sesuatu yang sangat berbeda (berfungsi secara ekspresif diri) yang disebut fungsi propriate. Sebagian besar dari apa yang kita lakukan dalam hidup adalah masalah yang kita bisa. Propriate dapat dicirikan berfungsi sebagai proaktif, berorientasi pada masa depan, dan psikologis.
Propriate berasal dari kata proprium, yang merupakan nama Allport untuk itu konsep penting, konsep diri. Dia telah ditinjau ratusan definisi yang untuk dan datang untuk merasa bahwa, untuk lebih ilmiah, akan diperlukan untuk membuang kata umum diri dan pengganti sesuatu yang lain. Untuk lebih baik atau lebih buruk lagi, kata proprium pernah tertangkap.
Untuk mendapatkan perasaan intuitif untuk apa berfungsi propriate berarti, pikirkan terakhir kali Anda ingin melakukan sesuatu atau menjadi sesuatu karena Anda benar-benar merasa bahwa melakukan atau menjadi sesuatu akan ekspresif tentang diri Anda yang Anda yakini sebagai yang paling penting. Ingat terakhir kali Anda melakukan sesuatu untuk mengekspresikan diri Anda, terakhir kali Anda mengatakan kepada diri sendiri, "itu benar-benar aku!" Melakukan hal-hal sesuai dengan apa yang Anda sebenarnya, yang berfungsi propriate.
Begitu banyak penekanan pada diri atau proprium, Allport ingin mendefinisikannya secermat mungkin. Dia pada tugas dari dua arah, fenomenologis dan fungsional.
Pertama, fenomenologis, yaitu diri seperti yang dialami: Ia menyarankan bahwa diri terdiri dari aspek Anda mengalami yang Anda lihat sebagai yang paling penting (sebagai lawan insidental atau kebetulan), hangat (atau "berharga," sebagai lawan dari emosional dingin ), dan pusat (sebagai lawan perifer).
Definisi fungsionalnya menjadi teori pembangunan dengan sendirinya. Diri memiliki tujuh fungsi yang cenderung muncul pada saat-saat tertentu hidup satu:
1.      Sense tubuh
2.      Self-identitas
3.      Self-esteem
4.      Self-ekstensi
5.      Self-image
6.      Rasional mengatasi
7.      Propriate berjuang
Sense tubuh berkembang dalam dua tahun pertama kehidupan. Kami memiliki satu, kita merasakan kedekatannya, kehangatannya. Ini memiliki batas-batas yang sakit dan cedera, sentuhan dan gerakan, membuat kita menyadari. Allport memiliki demonstrasi favorit aspek diri: Bayangkan ludah meludah ke cangkir - dan kemudian minum itu turun?! Apa masalahnya itu hal yang sama Anda menelan sepanjang hari! Tapi, tentu saja, itu yang keluar dari diri Anda tubuh dan menjadi, dengan demikian, asing Anda.
Identitas diri juga berkembang pada tahun-tahun pertama dan kedua. Ada datang poin kita mengenali diri kita sebagai melanjutkan, sebagai memiliki masa lalu, sekarang, dan masa depan. Kita melihat diri kita masing-masing sebagai entitas, terpisah dan berbeda dari orang lain Kami bahkan punya nama.  Apakah Anda akan sama orang ketika bangun tentu saja besok? Dari kita bahwa kesinambungan untuk diberikan.
Harga diri berkembang antara dua dan empat tahun. Ada juga saatnya kita mengakui bahwa kita memiliki nilai, kepada orang lain dan diri kita sendiri ini terutama terkait dengan pembangunan berkelanjutan dari kompetensi kita.
Cukup ekstensi berkembang antara empat dan enam, tertentu. Hal, orang dan peristiwa di sekitar kita juga datang ke dianggap sebagai pusat dan hangat, penting untuk keberadaan saya. "Saya" sangat dekat dengan "aku!" Beberapa orang mendefinisikan diri mereka dalam hal orangtua mereka, pasangan, atau anak-anak, klien mereka, geng, komunitas, perguruan tinggi, atau bangsa. Beberapa menemukan identitas mereka dalam kegiatan-kegiatan: saya seorang psikolog, mahasiswa, tukang batu. Beberapa menemukan jati diri di suatu tempat: rumah saya, kampung halaman. Ketika anak saya melakukan sesuatu yang salah, mengapa saya merasa bersalah? Jika seseorang menimbulakan goresan di mobil saya, mengapa saya merasa seperti mereka hanya usil terhadap saya?
Citra diri juga mengembangkan antara empat dan enam. Ini adalah "mencari-kaca diri," kata saya seperti orang lain melihat saya. Ini adalah kesan saya melakukan pada orang lain, saya "lihat," saya harga atau status sosial, termasuk seksual identitas diri. Ini adalah awal dari apa yang orang lain panggilan hati nurani, diri ideal, dan persona.
Mengatasi Rasional dipelajari terutama pada tahun-tahun dari enam sampai dua belas. Anak mulanya mengembangkan kemampuan untuk menghadapi hidup dengan masalah-masalah rasional dan efektif ini analog dengan "industri Erikson."
Berjuang Propriate biasanya tidak dimulai sampai setelah dua belas tahun. Ini adalah saya sendiri sebagai tujuan, ideal, rencana, panggilan, pemanggilan, rasa arah, rasa Puncak tujuan dari berjuang propriate, menurut Allport, adalah kemampuan untuk mengatakan bahwa saya adalah pemilik hidup saya - yaitu pemilik dan operator.
 (Seseorang tidak bisa tidak melihat periode waktu Allport menggunakan - mereka sangat dekat dengan periode waktu yang tahap teori Freud! Tapi harap dipahami bahwa skema Allport tidakpanggung - hanya deskripsi dari orang mengembangkan cara biasa. )
Sifat atau disposisi
Sekarang, sebagai proprium ini berkembang dengan cara ini, kami juga mengembangkankarakter pribadi, atau kecenderungan pribadi. Allport awalnya menggunakan kata sifat, tetapi menemukan bahwa banyak orang jadi menganggap dia berarti sifat-sifat sebagaimana dipersepsikan oleh seseorang melihat orang lain atau diukur dengan tes kepribadian, bukan sebagai yang unik, karakteristik individu dalam seseorang, bahwa ia berubah ke disposisi.
Sebuah disposisi pribadi didefinisikan sebagai "suatu struktur neuropsychic umum (khusus untuk individu), dengan kemampuan untuk membuat banyak rangsangan setara fungsional, dan untuk memulai dan panduan yang konsisten (setara) bentuk dan gaya perilaku adaptif."
Sebuah disposisi pribadi menghasilkan kesetaraan dalam fungsi dan makna antara persepsi berbagai, keyakinan, perasaan, dan tindakan yang tidak harus setara di dunia alam, atau siapa pun pikiran lain. Seseorang dengan sikap pribadi "takut komunisme" mungkin menyamakan Rusia, liberal, profesor, pemogok, aktivis sosial, lingkungan, feminis, dan seterusnya mungkin. Dia benjolan mereka semua bersama-sama dan menanggapi segala dari mereka dengan serangkaian perilaku yang mengungkapkan ketakutannya: membuat pidato, menulis surat, suara, mempersenjatai diri, marah, dll. Cara lain untuk meletakkannya adalah dengan mengatakan bahwa disposisi adalah campuran beton, mudah dikenali, konsistensi dalam perilaku kita.
Allport berpendapat bahwa sifat-sifat dasarnya yang unik untuk setiap individu:'s "Satu orang takut komunisme" adalah tidak sama dengan orang lain. Dan kamu tidak dapat benar-benar berharap bahwa pengetahuan orang lain akan membantu Anda memahami ada satu orang tertentu. Untuk alasan ini, Allport sangat mendorong apa yang disebut metode idiographic - metode belajar yang berfokus pada satu orang pada satu waktu, seperti wawancara, observasi, analisis surat atau buku harian, dan seterusnya. Ini adalah saat ini umumnya disebut sebagai metode kualitatif.
Allport tidak mengakui bahwa dalam budaya tertentu, ada ciri-ciri umum atau disposisi, yang yang merupakan bagian dari budaya itu, bahwa setiap orang dalam budaya yang mengakui dan nama. Dalam budaya kita, kita biasanya membedakan antara introvert dan extraverts atau liberal dan konservatif, dan kita semua tahu (kira-kira) apa yang kami maksud tersebut. lain Tapi mungkin budaya tidak mengakui. Apa, misalnya, akan berarti liberal dan konservatif di abad pertengahan?
Allport mengakui bahwa beberapa sifat yang lebih terkait erat dengan proprium (diri sendiri) dari yang lain. Tengah. Ciri-ciri bangunan blok Anda kepribadian Ketika Anda menggambarkan seseorang, Anda akan cenderung menggunakan kata-kata yang mengacu pada sifat-sifat utama: pintar, bodoh , liar, malu, licik, tolol, pemarah. Dia mencatat bahwa kebanyakan orang di suatu tempat antara lima dan sepuluh ini.
Ada juga sifat-sifat sekunder, yang yang tidak begitu jelas, atau sangat umum, atau sangat konsisten.. Preferensi, sikap situasional, sifat-sifat itu semua sekunder Sebagai contoh, "jadi dia marah ketika Anda mencoba untuk menggelitik dia," "dia memiliki preferensi seksual yang sangat tidak biasa, "dan" Anda tidak bisa membawanya ke restoran. "
Tapi kemudian ada sifat kardinal. Ini adalah ciri bahwa beberapa orang yang secara praktis mereka mendefinisikan kehidupan Seseorang yang menghabiskan kehidupan mereka mencari ketenaran, atau keberuntungan, atau seks adalah orang seperti itu. Sering kali kita menggunakan orang-orang historis spesifik untuk nama sifat-sifat kardinal : Gober (keserakahan), Joan of Arc (heroik pengorbanan diri), Ibu Teresa (ibadah), Marquis de Sade (sadisme), Machiavelli (kekejaman politik), dan sebagainya. Beberapa orang Relatif mengembangkan sifat kardinal. Jika mereka lakukan, cenderung terlambat dalam hidup.

Psikologi jatuh tempo
Jika Anda memiliki proprium berkembang dengan baik dan adaptif, kaya set disposisi, Anda telah mencapai kematangan psikologis, yang istilah Allport untuk kesehatan mental. Dia daftar tujuh karakteristik:
1.      Ekstensi diri tertentu, yaitu keterlibatan.
2.      Teknik andalan untuk hangat berhubungan dengan orang lain (misalnya kepercayaan, empati, keaslian, toleransi).
3.      Keamanan emosional dan penerimaan diri.
4.      Kebiasaan dari persepsi realistis (sebagai lawan defensif).
5.      Pusat masalah dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
6.      Objektifikasi diri wawasan seseorang terhadap perilaku sendiri, kemampuan untuk menertawakan diri semdiri dll.
7.      Pemersatu Suatu filsafat kehidupan termasuk orientasi nilai tertentu, sentimen keagamaan yang dibedakan, dan hati nurani pribadi.
Otonomi Fungsional
Allport tidak percaya melihat terlalu banyak orang di masa lalu untuk memahami yang sekarang. Keyakinan ini jelas paling kuat dalam konsep otonomi fungsional: Hari ini motif yang independen (otonom) tentang asal-usul mereka. Itu tidak penting , misalnya, mengapa Anda ingin menjadi dokter, atau mengapa Anda mengembangkan rasa untuk zaitun atau untuk seks keriting, kenyataannya adalah bahwa ini adalah cara Anda sekarang.
Fungsional datang dalam dua bentuk: Yang pertama adalah otonomi fungsional perseverative. Ini mengacu pada dasarnya untuk kebiasaan - perilaku yang tidak lagi melayani tujuan asli mereka, tetapi masih terus Anda mungkin telah mulai merokok sebagai simbol pemberontakan remaja, misalnya, tapi sekarang Anda merokok karena Anda tidak bisa berhenti ritual Sosial! seperti mengatakan "bless you" ketika bersin seseorang memiliki alasan sekali pada waktu (selama wabah, bersin merupakan gejala yang jauh lebih serius daripada sekarang ini!), tetapi sekarang terus karena dipandang sebagai sopan.
Propriate adalah sesuatu yang sedikit lebih self-directed dari kebiasaan.. Nilai-nilai adalah biasanya contoh Mungkin Anda dihukum karena egois ketika Anda masih kecil. Itu tidak dengan cara apapun mengurangi terkenal kemurahan hati Anda hari ini - telah menjadi nilai Anda.
Mungkin Anda dapat melihat bagaimana gagasan otonomi fungsional mungkin berasal dari Allport's frustrasi dengan Freud (atau behavioris). Tentu saja, itu tidak berarti bahwa hal itu hanya keyakinan defensif pada bagian Allport!
Gagasan otonomi fungsional propriate - nilai - memimpin Allport dan rekan-rekannya Vernon dan Lindzey untuk mengembangkan kategorisasi nilai (dalam sebuah buku berjudul A Study Nilai,1960) dan uji nilai.
1.      Ilmuwan teoretis, misalnya, nilai-nilai kebenaran.
2.      Pebisnis ekonomi mungkin nilai kegunaan.
3.      Estetika seniman nilai-nilai keindahan alami.
4.      Perawat sosial mungkin memiliki cinta yang kuat dari orang-orang.
5.      Politik politikus mungkin nilai kekuasaan.
6.      Yang religius seorang biarawan atau biarawati mungkin nilai-nilai persatuan.
Sebagian besar dari kita, tentu saja, memiliki beberapa nilai-nilai ini pada tingkat yang lebih moderat, ditambah kita bisa nilai satu atau dua ini cukup negatif. Ada tes modern yang digunakan untuk membantu anak-anak menemukan karir mereka yang memiliki dimensi yang sangat mirip.