Nama : Irene Wulan Juita
Npm :13511677
Kelas : 2PA06
1. Penjelasan
Tentang Konsep Kesehatan berdasarkan dimensinya?
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
- Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
- Upaya kesehatan adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat.
- Tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan atau keterampilan
melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
- Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
- Kesehatan adalah sesuatu yang
sangat berguna
pengertian kesehatan
menurut who. Simak dibawah ini :
“Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”
Menurut WHO, ada empat komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.
“Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”
Menurut WHO, ada empat komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.
Menurut dimensinya:
Emosi
adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.[1]
Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.[2]
Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada
seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.[1].
Intelektual ialah orang yang menggunakan inteleknya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagak, atau
menyoal dan menjawab soalan tentang berbagai-bagai idea. Secara amnya, terdapat tiga takrif moden untuk istilah
"intelektual", iaitu:
- mereka yang amat terlibat dalam
idea-idea dan buku-buku;
- mereka yang mempunyai kepakaran
dalam budaya dan seni yang memberikan mereka
kewibawaan kebudayaan, dan yang kemudian mempergunakan kewibawaan itu
untuk bertutur tentang perkara-perkara lain di khalayak ramai. Golongan
ini dipanggil sebagai "intelektual kebudayaan".
- dari segi Marxisme, mereka yang tergolong dalam kelas pensyarah, guru, peguam, wartawan, dan sebagainya.
kemampuan untuk
mencapai prestasi yang di dalamnya berpikir memegang peranan. Prestasi itu
dapat diberikan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pergaulan, sosial, tekhnis,
perdagangan, pengaturan rumah tangga dan belajar di sekolah.
Sosial menurut Peter Herman adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan
Fisik
dianggap
sehat, bila secara fisiologi normal, tidak ada kecacatan, tidak memiliki suatu
penyakit dan tidka mengalami suatu kekurangan apapun itu.
Dimensi spritual adalah kemampuan seseorang untuk
segala hal yang berkaitan dengan Agama / kepercayaan, bagaimana dia menjalankan
perintah dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa. Seseorang dapat
dikatakan sehat secara mental apabila dia secara spiritual baik, taat
menjalankan perintah Tuhan dan mampu mengekspresikan rasa syukur terhadap
suatu nikmat pemberian Tuhan YME, maupun kemauan berserah diri kepada Tuhan
jika sedang mengalami suatu permasalahan yang sekiranya dia sudah tidak sanggup
lagi.
Ada
pula dimensi lain yaitu Dimensi Mental. Mental itu sendiri merupakan wadah dari
emosi dan spiritual, oleh sebab itulah apabila emosi dan spiritual seseorang
itu baik, maka dapat dikatakan dia memiliki mental yang juga baik.
Kesimpulannya :
Setiap komponen diatas sangatlah berkaitan dan
mengalami tumpang tindih dengan dimensi diatas karena faktor dalam komponen satu secara langsung
memengaruhi faktor lain. Seseorang yang belajar mengontrol tingkat stress dari
fisiknya diharapkan juga dapat menjaga stamina emosinya yang digunakan dalam
menanggulangi krisis. Kesehatan prima mencakup semua aspek kerja dalam model.
Identifikasi kesehatan dari berbagai dimensi merupakan hal penting dalam
meningkatkan kesadaran kompleksitas konsep sehat.
2. Teori
perkembangan kepribadian menurut Erikson, Freud, dan Allport
Teori Perkembangan Psikososial
Erikson
Erik
Erikson (lahir di Frankfurt-am-Main, Jerman, 15 Juni 1902 – meninggal
di Harwich, Cape Cod, Massachusetts, Amerika
Serikat, 12 Mei 1994 pada umur 91 tahun) adalah seorang psikolog Jerman yang terkenal dengan teori tentang delapan tahap
perkembangan pada
manusia. 1
Teori
perkembangan kepribadian yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu
teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund
Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia
menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia;
satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud.
Erikson menggambarkan siklus kehidupan manusia
itu sebagai suatu proses yang terdiri dari delapan fase dari bayi hingga lanjut
usia. Berkembangnya manusia dari
satu tahap ke tahap berikutnya ditentukan oleh keberhasilannya atau
ketidakberhasilannya dalam menempuh tahap sebelumnya. Pembagian tahap-tahap ini
berdasarkan periode tertentu dalam kehidupan manusia: bayi (0-1 tahun), balita
(1-3 tahun), pra-sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-18
tahun), pemuda (usia 18-40
tahun), separuh baya (akhir 40-65
tahun), dan manula (usia 65-an
dan seterusnya).
Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang
sangat selektif karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan yang pertama, karena teorinya sangat
representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego yang
merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia. Kedua, menekankan pada pentingnya perubahan
yang terjadi pada setiap tahap perkembangan dalam lingkaran kehidupan, dan yang ketiga/terakhir adalah
menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian
klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/kemajuan
dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan. Melalui teorinya
Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku
manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami
persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern
seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson banyak digunakan untuk
menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan,
baik anak, dewasa, maupun lansia.
Developmental
Stage
|
Crisis
|
Significant
persons
|
Infancy (0-1 thn)
|
Trust vs Mistrust
|
Mother or mother
substitute
|
Toddler (1-3 thn)
|
Autonomy vs Shame and
Doubt
|
Parents
|
Early Childhood (3-6
thn)
|
Initiative vs Guilt
|
Entire Family
|
Middle Childhood
(6-12 thn)
|
Industry vs
Inferiority
|
School &
neighborhood
|
Adolescence (12-18
thn)
|
Identity vs Identity
Confusion
|
Peers,national
leadership models
|
Young adulthood
(18-40 thn)
|
Intimacy vs Isolation
|
Intimates, usually of
opposite sex
|
Middle years (40-65
thn)
|
Generativity vs
Stagnation
|
Expanded family,
institutions
|
Later years
(+65 thn)
|
Ego Integrity
vs Despair
|
Those who
promote sense of usefulness
|
Teori
Kepribadian Psikoanalisis dari Freud
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur
kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang
bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
1.
Id
Id adalah satu-satunya komponen
kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan
termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber
segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang
berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan.
Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau
ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus
harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting
awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika
bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini
tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya
oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang
kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri.
Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima.
Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh
prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra
mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang
bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego
berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam
cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar,
prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas,
yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan
sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu
tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls.
Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda
kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam
waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang
diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana
ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran
mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.
3.
Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan
kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung
semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua
orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan
pedoman untuk membuat penilaian.
Ada
dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar
untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur
otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan
kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang
hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering
dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan
penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku
kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id
dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena
pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak
sadar.
Interaksi
dari Id, Ego
dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak,
mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan
superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan
ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego
yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan
kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras
hati atau terlalu mengganggu.
Teori Kepribadian Allport
PSIKOLOGI INDIVIDU: ALLPORT
Teori
Satu hal yang memotivasi manusia adalah
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan hidup biologis, yang Allport disebut
sebagai fungsi oportunistik. Dia mencatat bahwa fungsi oportunistik
dapat dicirikan sebagai reaktif, melewati berorientasi, dan, tentu saja,
biologis.
Tapi Allport merasa bahwa fungsi
oportunistik relatif penting untuk memahami perilaku manusia sebagian besar
perilaku. Ia percaya, kebanyakan manusia, dimotivasi oleh sesuatu yang sangat
berbeda (berfungsi secara ekspresif diri) yang disebut fungsi propriate. Sebagian besar dari apa yang kita
lakukan dalam hidup adalah masalah yang kita bisa. Propriate dapat dicirikan berfungsi
sebagai proaktif, berorientasi pada masa depan, dan psikologis.
Propriate berasal dari kata proprium, yang merupakan
nama Allport untuk itu konsep penting, konsep diri. Dia telah ditinjau ratusan
definisi yang untuk dan datang untuk merasa bahwa, untuk lebih ilmiah, akan
diperlukan untuk membuang kata umum diri dan pengganti sesuatu yang lain. Untuk
lebih baik atau lebih buruk lagi, kata proprium pernah tertangkap.
Untuk mendapatkan perasaan intuitif
untuk apa berfungsi propriate berarti, pikirkan terakhir kali Anda ingin
melakukan sesuatu atau menjadi sesuatu karena Anda benar-benar merasa bahwa
melakukan atau menjadi sesuatu akan ekspresif tentang diri Anda yang Anda
yakini sebagai yang paling penting. Ingat terakhir kali Anda melakukan sesuatu untuk
mengekspresikan diri Anda, terakhir kali Anda mengatakan kepada diri sendiri,
"itu benar-benar aku!" Melakukan hal-hal sesuai dengan apa yang Anda
sebenarnya, yang berfungsi propriate.
Begitu banyak penekanan pada diri atau
proprium, Allport ingin mendefinisikannya secermat mungkin. Dia pada tugas dari
dua arah, fenomenologis dan fungsional.
Pertama, fenomenologis, yaitu diri
seperti yang dialami: Ia menyarankan bahwa diri terdiri dari aspek Anda
mengalami yang Anda lihat sebagai yang paling penting (sebagai lawan insidental atau
kebetulan), hangat (atau "berharga," sebagai
lawan dari emosional dingin ), dan pusat (sebagai lawan perifer).
Definisi fungsionalnya menjadi teori
pembangunan dengan sendirinya. Diri memiliki tujuh fungsi yang cenderung muncul
pada saat-saat tertentu hidup satu:
1. Sense tubuh
2. Self-identitas
3. Self-esteem
4. Self-ekstensi
5. Self-image
6. Rasional mengatasi
7. Propriate berjuang
Sense tubuh berkembang dalam dua tahun pertama
kehidupan. Kami memiliki satu, kita merasakan kedekatannya, kehangatannya. Ini
memiliki batas-batas yang sakit dan cedera, sentuhan dan gerakan, membuat kita
menyadari. Allport memiliki demonstrasi favorit aspek diri: Bayangkan ludah
meludah ke cangkir - dan kemudian minum itu turun?! Apa masalahnya itu hal yang
sama Anda menelan sepanjang hari! Tapi, tentu saja, itu yang keluar dari diri
Anda tubuh dan menjadi, dengan demikian, asing Anda.
Identitas diri juga berkembang pada tahun-tahun pertama
dan kedua. Ada datang poin kita mengenali diri kita sebagai melanjutkan,
sebagai memiliki masa lalu, sekarang, dan masa depan. Kita melihat diri kita
masing-masing sebagai entitas, terpisah dan berbeda dari orang lain Kami bahkan
punya nama. Apakah Anda
akan sama orang ketika bangun tentu saja besok? Dari kita bahwa kesinambungan
untuk diberikan.
Harga diri berkembang antara dua dan empat tahun.
Ada juga saatnya kita mengakui bahwa kita memiliki nilai, kepada orang lain dan
diri kita sendiri ini terutama terkait dengan pembangunan berkelanjutan dari
kompetensi kita.
Cukup ekstensi berkembang antara empat dan enam,
tertentu. Hal, orang dan peristiwa di sekitar kita juga datang ke dianggap
sebagai pusat dan hangat, penting untuk keberadaan saya. "Saya"
sangat dekat dengan "aku!" Beberapa orang mendefinisikan diri mereka
dalam hal orangtua mereka, pasangan, atau anak-anak, klien mereka, geng,
komunitas, perguruan tinggi, atau bangsa. Beberapa menemukan identitas mereka dalam
kegiatan-kegiatan: saya seorang psikolog, mahasiswa, tukang batu. Beberapa
menemukan jati diri di suatu tempat: rumah saya, kampung halaman. Ketika anak
saya melakukan sesuatu yang salah, mengapa saya merasa bersalah? Jika seseorang
menimbulakan goresan di mobil saya, mengapa saya merasa seperti mereka hanya
usil terhadap saya?
Citra diri juga mengembangkan antara empat dan
enam. Ini adalah "mencari-kaca diri," kata saya seperti orang lain
melihat saya. Ini adalah kesan saya melakukan pada orang lain, saya
"lihat," saya harga atau status sosial, termasuk seksual identitas
diri. Ini adalah awal dari apa yang orang lain panggilan hati nurani, diri
ideal, dan persona.
Mengatasi Rasional dipelajari terutama pada tahun-tahun dari enam sampai
dua belas. Anak mulanya mengembangkan kemampuan untuk menghadapi hidup dengan
masalah-masalah rasional dan efektif ini analog dengan "industri
Erikson."
Berjuang Propriate biasanya tidak dimulai sampai setelah dua belas tahun.
Ini adalah saya sendiri sebagai tujuan, ideal, rencana, panggilan, pemanggilan,
rasa arah, rasa Puncak tujuan dari berjuang propriate, menurut Allport, adalah
kemampuan untuk mengatakan bahwa saya adalah pemilik hidup saya - yaitu pemilik
dan operator.
(Seseorang tidak bisa tidak
melihat periode waktu Allport menggunakan - mereka sangat dekat dengan periode
waktu yang tahap teori Freud! Tapi harap dipahami bahwa skema Allport tidakpanggung - hanya deskripsi
dari orang mengembangkan cara biasa. )
Sifat atau disposisi
Sekarang, sebagai proprium ini
berkembang dengan cara ini, kami juga mengembangkankarakter pribadi, atau kecenderungan
pribadi. Allport awalnya
menggunakan kata sifat, tetapi menemukan bahwa banyak orang jadi menganggap dia
berarti sifat-sifat sebagaimana dipersepsikan oleh seseorang melihat orang lain
atau diukur dengan tes kepribadian, bukan sebagai yang unik, karakteristik
individu dalam seseorang, bahwa ia berubah ke disposisi.
Sebuah disposisi pribadi didefinisikan
sebagai "suatu struktur neuropsychic umum (khusus untuk individu), dengan
kemampuan untuk membuat banyak rangsangan setara fungsional, dan untuk memulai
dan panduan yang konsisten (setara) bentuk dan gaya perilaku adaptif."
Sebuah disposisi pribadi menghasilkan
kesetaraan dalam fungsi dan makna antara persepsi berbagai, keyakinan,
perasaan, dan tindakan yang tidak harus setara di dunia alam, atau siapa pun
pikiran lain. Seseorang dengan sikap pribadi "takut komunisme"
mungkin menyamakan Rusia, liberal, profesor, pemogok, aktivis sosial,
lingkungan, feminis, dan seterusnya mungkin. Dia benjolan mereka semua
bersama-sama dan menanggapi segala dari mereka dengan serangkaian perilaku yang
mengungkapkan ketakutannya: membuat pidato, menulis surat, suara,
mempersenjatai diri, marah, dll. Cara lain untuk meletakkannya adalah dengan
mengatakan bahwa disposisi adalah campuran beton, mudah dikenali, konsistensi
dalam perilaku kita.
Allport berpendapat bahwa sifat-sifat
dasarnya yang unik untuk setiap individu:'s "Satu orang takut
komunisme" adalah tidak sama dengan orang lain. Dan kamu tidak dapat
benar-benar berharap bahwa pengetahuan orang lain akan membantu Anda memahami
ada satu orang tertentu. Untuk alasan ini, Allport sangat mendorong apa yang
disebut metode idiographic - metode belajar yang berfokus pada satu orang pada
satu waktu, seperti wawancara, observasi, analisis surat atau buku harian, dan
seterusnya. Ini adalah saat ini umumnya disebut sebagai metode kualitatif.
Allport tidak mengakui bahwa dalam
budaya tertentu, ada ciri-ciri
umum atau disposisi, yang
yang merupakan bagian dari budaya itu, bahwa setiap orang dalam budaya yang
mengakui dan nama. Dalam budaya kita, kita biasanya membedakan antara introvert
dan extraverts atau liberal dan konservatif, dan kita semua tahu (kira-kira)
apa yang kami maksud tersebut. lain Tapi mungkin budaya tidak mengakui. Apa,
misalnya, akan berarti liberal dan konservatif di abad pertengahan?
Allport mengakui bahwa beberapa sifat
yang lebih terkait erat dengan proprium (diri sendiri) dari yang lain. Tengah. Ciri-ciri bangunan blok Anda kepribadian Ketika
Anda menggambarkan seseorang, Anda akan cenderung menggunakan kata-kata yang
mengacu pada sifat-sifat utama: pintar, bodoh , liar, malu, licik, tolol,
pemarah. Dia mencatat bahwa kebanyakan orang di suatu tempat antara lima dan
sepuluh ini.
Ada juga sifat-sifat sekunder, yang yang tidak begitu jelas, atau
sangat umum, atau sangat konsisten.. Preferensi, sikap situasional, sifat-sifat
itu semua sekunder Sebagai contoh, "jadi dia marah ketika Anda mencoba
untuk menggelitik dia," "dia memiliki preferensi seksual yang sangat
tidak biasa, "dan" Anda tidak bisa membawanya ke restoran. "
Tapi kemudian ada sifat kardinal. Ini adalah ciri bahwa beberapa orang
yang secara praktis mereka mendefinisikan kehidupan Seseorang yang menghabiskan
kehidupan mereka mencari ketenaran, atau keberuntungan, atau seks adalah orang
seperti itu. Sering kali kita menggunakan orang-orang historis spesifik untuk
nama sifat-sifat kardinal : Gober (keserakahan), Joan of Arc (heroik
pengorbanan diri), Ibu Teresa (ibadah), Marquis de Sade (sadisme), Machiavelli
(kekejaman politik), dan sebagainya. Beberapa orang Relatif mengembangkan sifat
kardinal. Jika mereka lakukan, cenderung terlambat dalam hidup.
Psikologi jatuh tempo
Jika Anda memiliki proprium berkembang
dengan baik dan adaptif, kaya set disposisi, Anda telah mencapai kematangan
psikologis, yang istilah Allport untuk kesehatan mental. Dia daftar tujuh
karakteristik:
1. Ekstensi diri tertentu, yaitu keterlibatan.
2. Teknik andalan untuk hangat berhubungan dengan orang lain (misalnya kepercayaan,
empati, keaslian, toleransi).
3. Keamanan emosional dan penerimaan diri.
4. Kebiasaan dari persepsi realistis (sebagai lawan defensif).
5. Pusat masalah dan pengembangan keterampilan
pemecahan masalah.
6. Objektifikasi diri wawasan seseorang terhadap
perilaku sendiri, kemampuan untuk menertawakan diri semdiri dll.
7. Pemersatu Suatu filsafat kehidupan termasuk orientasi nilai tertentu,
sentimen keagamaan yang dibedakan, dan hati nurani pribadi.
Otonomi Fungsional
Allport tidak percaya melihat terlalu
banyak orang di masa lalu untuk memahami yang sekarang. Keyakinan ini jelas
paling kuat dalam konsep otonomi
fungsional: Hari ini motif
yang independen (otonom) tentang asal-usul mereka. Itu tidak penting ,
misalnya, mengapa Anda ingin menjadi dokter, atau mengapa Anda mengembangkan
rasa untuk zaitun atau untuk seks keriting, kenyataannya adalah bahwa ini
adalah cara Anda sekarang.
Fungsional datang dalam dua bentuk: Yang
pertama adalah otonomi
fungsional perseverative. Ini
mengacu pada dasarnya untuk kebiasaan - perilaku yang tidak lagi melayani
tujuan asli mereka, tetapi masih terus Anda mungkin telah mulai merokok sebagai
simbol pemberontakan remaja, misalnya, tapi sekarang Anda merokok karena Anda
tidak bisa berhenti ritual Sosial! seperti mengatakan "bless you"
ketika bersin seseorang memiliki alasan sekali pada waktu (selama wabah, bersin
merupakan gejala yang jauh lebih serius daripada sekarang ini!), tetapi
sekarang terus karena dipandang sebagai sopan.
Propriate adalah sesuatu yang sedikit lebih
self-directed dari kebiasaan.. Nilai-nilai adalah biasanya contoh Mungkin Anda
dihukum karena egois ketika Anda masih kecil. Itu tidak dengan cara apapun
mengurangi terkenal kemurahan hati Anda hari ini - telah menjadi nilai Anda.
Mungkin Anda dapat melihat bagaimana
gagasan otonomi fungsional mungkin berasal dari Allport's frustrasi dengan
Freud (atau behavioris). Tentu saja, itu tidak berarti bahwa hal itu hanya
keyakinan defensif pada bagian Allport!
Gagasan otonomi fungsional propriate -
nilai - memimpin Allport dan rekan-rekannya Vernon dan Lindzey untuk
mengembangkan kategorisasi nilai (dalam sebuah buku berjudul A Study Nilai,1960) dan
uji nilai.
1. Ilmuwan teoretis, misalnya, nilai-nilai kebenaran.
2. Pebisnis ekonomi mungkin nilai kegunaan.
3. Estetika seniman nilai-nilai keindahan alami.
4. Perawat sosial mungkin memiliki cinta yang kuat dari
orang-orang.
5. Politik politikus mungkin nilai kekuasaan.
6. Yang religius seorang biarawan atau biarawati
mungkin nilai-nilai persatuan.
Sebagian besar dari kita, tentu saja,
memiliki beberapa nilai-nilai ini pada tingkat yang lebih moderat, ditambah
kita bisa nilai satu atau dua ini cukup negatif. Ada tes modern yang digunakan untuk
membantu anak-anak menemukan karir mereka yang memiliki dimensi yang sangat
mirip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar